Rabu, 11 Mei 2011

PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN

A.    Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Terdapat beberapa jenis pendekatan yaitu sebagai berikut.
1.      Pendekatan Komunikatif
Terdapat beberapa kekhasan dalam pendekatan komunikatif ini, antara lain sebagai berikut:
a. Tujuan pembelajaran bahasa adalah mengembangkan kemampuan pelajar untuk berkomunikasi secara langsung dengan menggunakan bahasa target dalam konteks komunikasi yang sesungguhnya atau dalam situasi kehidupan yang nyata (real).
b.   Hal yang mendasar dari pendekatan komunikatif ini adalah kebermaknaan dari setiap bentuk bahasa yang dipelajari dan keterkaitan bentuk, ragam, dan makna bahasa dengan situasi dan konteks berbahasa itu.
c.   Dalam proses belajar-mengajar siswa bertindak sebagai komunikator yang berperan aktif dalam aktivitas komunikasi yang sesungguhnya, sedangkan pengajar memprakarsai dan merancang berbagai pola interaksi antarsiswa,dan berperan sebagai fasilitator.
d. Aktivitas dalam kelas diwarnai secara nyata dan dominan oleh kegiatan–kegiatan komunikasi, bukan latihan-latihan manipulatif dan peniruan-peniruan tanpa makna.
e.   Materi yang disajikan bervariasi, tidak hanya mengandalkan buku teks, tetapi lebih ditekankan pada bahan-bahan otentik (berita koran, menu, iklan, dan sebagainya). Dari bahan-bahan tersebut, pemerolehan bahasa pelajar diharapkan meliputi bentuk, makna, fungsi, dan konteks sosial.
f.    Penggunaan bahasa pertama dalam kelas tidak dilarang sama sekali, tetapi alangkah baiknya dikurangi.
g. Dalam pendekatan komunikatif, kesiapan siswa ditoleransi untuk mendorong keberanian berkomunikasi.
h.   Evaluasi dalam pendekatan komunikatif ditekankan pada kemampuan menggunakan bahasa dalam kehidupan nyata, bukan pada penguasaan struktur bahasa atau gramatika.

2.      Pendekatan Integratif
Menurut Prabowo (2000:2), pembelajaran terpadu merupakan pendekatan belajar mengajar yang melibatkan beberapa bidang studi. Pendekatan belajar mengajar seperti ini diharapkan akan dapat memberikan pengalaman yang bermakna kepada anak didik kita. Arti bermakna disini dikarenakan dalam pembelajaran terpadu diharapkan anak akan memperoleh pemahaman terhadap konsep-konsep yang mereka pelajari dengan melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah mereka pahami.
Kurikulum integratif atau terpadu adalah kegiatan menata keterpaduan berbagai materi mata pelajaran melalui suatu tema lintas bidang membentuk suatu keseluruhan yang bermakna sehingga batas antara berbagai bidang studi tidaklah ketat atau boleh dikatakan tidak ada.

3.      Ketrampilan Proses
Pendekatan keterampilan proses dapat diartikan sebagai wawasan atau anutan pengembangan keterampilan- keterampilan intelektual, sosial dan fisik yang bersumber dari kemampuan- kemampuan mendasar yang prinsipnya telah ada dalam diri siswa (DEPDIKBUD, dalam Moedjiono, 1992/ 1993 : 14)
Jenis-jenis ketrampilan proses yaitu:
a.       Keterampilan Mengobservasi
b.      Keterampilan Mengklasifikasi
c.       Keterampilan Mengukur
d.      Keterampilan Mengkomunikasikan
e.       Keterampilan Menginferensi
f.       Keterampilan Memprediksi
g.      Keterampilan Mengenal Hubungan Ruang dan Waktu
h.      Keterampilan Mengenal Hubungan Bilangan- bilangan

B.     Pola Pembelajaran
Pembelajaran pada hakekatnya merupakan suatu proses interaksi antara guru dengan siswa. Baik interaksi secara langsung maupun tidak langsung. Di dasari oleh adanya perbedaan interaksi tersebut maka kegiatan pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai pola pembelajaran. Barry Morris (1963:11) mengklasifikasikan 4 pola pembelajaran yang digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.
1.      Pola pembelajaran tradisional 1
Tujuan →Penetapan isi dan metode→Guru→Siswa
2.      Pola Pembelajaran Tradisional 2
Tujuan→Penetapan isi dan metode→Guru dan media→Siswa
3.      Pola Pembelajaran Guru dan Media
Tujuan→Penetapan isi dan metode
4.      Pola pembelajaran bermedia
Tujuan → Penetapan isi dan metode→Media→Siswa
Pola-pola pembelajaran diatas memberikan gambaran bahwa seiring dengan pesatnya perkembangan media pembelajaran, guru tidak lagi berperan sebagai satu-satunya sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran.Siswa dapat memperoleh informasi dari berbagai media dan sumber belajar. Sekarang ini peran guru tidak hanya sebagai pengajar, tetapi ia mulai berperan sebagai pengelola belajar yang memfasilitasi kegiatan belajar siswa melelui pemanfaatan dan optimalisasi sumber belajar.

C.     Model-Model Pembelajaran
  1. Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (Rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran dikelas atau yang lain (Joyce dan Weil, 1980:1). Model pembelajaran dapat dijadikan sebagai pola pilihan, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikannya. Model pembelajaran memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 
a.       Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu.Sebagai contoh, model penelitian kelompok disusun oleh Herbert Thelen dan berdasarkan teori John Dewey. Model ini di rancang untuk melatih partisipasi dalam kelompok secara demokratis.
b.      Mamiliki misi atau tujuan pendidikan tertentu.
c.       Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan KBM dikelas.
d.      Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan: 1) Urutan langkah-langkah pembelajaran, 2) Adanya prinsip-prinsip reaksi, 3) Sistem social, dan 4) Sistem pendukung.
e.       Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran.
f.       Membuat persiapan mengajar dengan pedoman model pembelajaran yang dipilihnya.

Model Pembelajaran

a.       Model Interaksi Sosial
Model ini didasari oleh teori belajar Gestalt (Field-Theory). Model interaksi social menitikberatkan hubungan yang harmois antara individu dengan masyarakat. Pokok pandangan Gestalt adalah obyek atau peristiwa tertentu akan dipandang sebagai suatu keseluruhan yang terorganisasikan. Aplikasi teori Gestalt dalam pembelajaran adalah :
1)      Pengalaman Insight/Tilikan, Kemampuan Insight yaitu kemampuan mengenal keterkaitan unsure-unsur dalam suatu objek.
2)      Pembelajaran yang bermakna
3)      Perilaku bertujuan
4)      Prinsip ruang lingkup

Model Interaksi Sosial ini mencangkup Strategi pembelajaran sebagai berikut.
1)      Kerja kelompok, Bertujuan mengembangkan keterampilan berperan serta dalam proses bermasyarakat dengan cara mengembangkan hubungan interpersonal dan discovery skills dalam bidang akademik.
2)      Pertemuan kelas, bertujuan mengembangkan pemahaman mengenai diri sendiri dan rasa tanggung jawab, baik terhadap diri sendiri maupun kelompok.
3)      Pemecahan masalah social atau Inquiri social bertujuan untuk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah-masalah social denagan cara berfikir logis.
4)      Model laboratorium, Bertujuan untuk mengembangkan kesadaran pribadi dan keluwesan dalam kelompok.
5)      Bermain peranan, bertujuan untuk memberikan kesempatan pada peserta didik menemukan nilai-nilai social dan pribadi melalui situasi tiruan.
6)      Simulasi social, bertujuan untuk membantu siswa mengalami berbagai kenyataan social serta menguji reaksi mereka.

b.      Model Pemrosesan Informasi
Model ini berdasarkan teori belajar kognitif (Piaget) dan berorientasi pada kemampuan siswa memproses informasi yang dapat memperbaiki kemampuannya.Teori pemrosesan informasi/kognitif dipelopori oleh Robert Gagne (1985). Asumsinya adalah pembelajaran adalah factor yang sangat penting dalam perkembangan. Delapan Fase proses pembelajaran menurut Robert M. Gagne adalah :
1)      Motivasi
2)      Pemahaman
3)      Pemerolehan
4)      Penahanan
5)      Ingatan kembali
6)      Generalisasi
7)      Perlakuan
8)      Umpan balik
Ada Sembilan langkah yang harus diperhatikan oleh pendidik dikelas kaitannya dengan Pembelajaran Pemrosesan Informasi:
1)      Melakukan tindakan untuk menarik perhatian siswa
2)      Memberikan informasi mengenai tujuan pembelajaran dan topic yang akan dibahas
3)      Merangsang siswa untuk memulai aktivitas pembelajaran
4)      Menyampaikan isi pembelajaran sesuai dengan topic yang telah direncanakan
5)      Memberikan binbingan bagi aktivitas siswa dalam pembelajaran
6)      Memberikan penguatan pada perilaku pembelajaran
7)      Memberikan feedbeck terhadap perilaku yang ditunjukan siswa
8)      Melaksanakan penilaian proses dan hasil
9)      Memberikan kesemptan pada siswa untuk bertanya dan menjawab sesuai dengan pengalamannya.

Model proses Informasi ini meliputi beberapa strategi pembelajaran, diantaranya:
1)      Mengajar induktif yaitu untuk mengembangkan kemampuan berfikir dan membentuk teori
2)      Latihan Inquiri, yaitu untuk mencari dan menemukan informasi yang diperlukan
3)      Inquiri keilmuan
4)      Pembentukan konsep
5)      Model pengembangan
6)      Advanced Organizer Model, bertujuan untuk mengembangkan kemampuan memproses informasi yang efisien untuk menyerap dan menghubungkan satuan ilmu pengetahuan secara bermakna.
Implikasi teori belajar kognitif dalam pembelajaran, diantaranya:
1)      Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa
2)      Guru harus dapat membantu anak agar dapat berinteraksi dengan lingkungan belajarnya sebaik mungkin.
3)      Bahan yang harus dipelajari hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing
4)      Di kelas, beri kesempatan kepada anak untuk bersosialisasi dan diskusi sebanyak mungkin.

c.       Model Personal
Model ini bertitik tolak dari teori Humanistik, yaitu berorientasi kepada pengembangan diri individu. Tokoh Humanistik adalah Abraham Maslow (1962), R. Rogers, C. Buhler, Dan Arthur Comb. Menurut teori ini guru harus berupaya menciptakan kondisi kelas yang kondusif, agar siswa merasa bebas dalam belajar dan mengembangkan dirinya baik emosional maupun intelektual. Implikasi teori Humanistik dalam pendidikan adalah sebagai berikut :
1)      Bertingkah laku dan belajar adalah hasil pengamatan
2)      TL yang ada dapat dilaksanakan sekarang
3)      Semua individu memiliki dorongan dasar kepada aktualisasi diri
4)      Sebagian TL individu adalah hasil dari konsepsinya sendiri
5)      Mengajar adalah bukan hal penting, tapi belajar siswa adalah sangat penting
6)      Mengajar adalah membantu individu mengembangkan suatu hubungan yang produktif dengan lingkungannya dan memandang dirinya sebagai pribadi yang cakap.
Model pembelajaran Personal meliputi strategi pembelajaran sebagai berikut:
1)      Pembelajaran non-Direktif, bertujuan untuk membentuk kemampuan dan perkembangan pribadi.
2)      Latihan kesadaran
3)      Sinetik, Untuk mengembangkan kreativitas pribadi dan memecahkan masalah secara kreatif.
4)      Sistem konseptual, untuk meningkatkan kompleksitas dasar pribadi yang luwes.

d.      Model Modifikasi Tingkah Laku
Model ini bertitik tolak dari teori belajar behavioristik, yaitu bertujuan mengembangkan system yang efisien untuk mengurutkan tugas-tugas belajar dan membentuj Tl dengan cara memanipulasi pemguatan.Model ini lebih menekankankan pada aspek perubahan perilaku psikoogis dan perilaku yang tidak dapat di amati. Karakteristik model ini adalah dalam hal penjabaran tugas-tugas yang harus dipelajari siswa lebih efisien dan berurutan. Ada empat fase dalam model modifikasi tingkah laku ini, yaitu fase mesin pengajaran, Penggunaan media, pengajaran berprograma, dan Operant Reinforcement.              
        
                 Model Desain Pembelajaran

Model desain pembeljaran pada dasarnya merupakan pengelolaan dan pengembangan yang dilakukan terhadap komponen-komponen pembelajaran. Model-model pembelajaran yang akan dipaparkan adalah model PPSI, model glasser, Model Gerlach dan Elly, Model Jerold E. Kemp, Dan model pembelajaran kontekstual.
a.       Model PPSI ( Prosedur Pengembangan sisten instruksional)
Model PPSI ini dilator belakangi oleh hal-hal dibawah ini :
1)      Berkembangnya paradigm “ Pendidikan sebagai suatu system” maka pembelajaran menggunakan pendekatan system.
2)      Pendidik masih menggunakan paradigma “Transfer of Knowledge” belum pada pembelajaran yang professional
3)      Tuntutan kurikulum 1975 yang berorientasi pada tujuan, relevansi, efisiensi, efektifitas, dan kontinuitas.
Konsep dari PPSI ini adalah bahwa system instruksional yang menggunakan pendekatan system, yaitu satu kesatuan yang terorganisasi. Fungsi PPSI adalah untuk mengefektifkan perencanaan dan pelaksanaan program pengajaran secara sistemik dan sistematis, untuk dijadikan sebagai pedoman bagi pendidik dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
Langkah-langkah dari pengembangan model PPSI ini adalah sebagai berikut :
1)      Merumuskan tujuan
2)      Pengembangan alat evaluasi
3)      Kegiatan belajar mengajar
4)      Pengembangan program KBM
5)      Pelaksanaan

b.      Model Glasser
Model Glasser adalah model yang paling sederhana. Ia menggambarkan suatu desain atau pengembangan pembelajaran ke dalam empat komponen yaitu :
1)      Instructional Objectives
2)      Entering Behavior
3)      Instructional Procedures
4)      Performance Assessment


DAFTAR PUSTAKA

Muchyidin, A.S. et al. (2006). Kurikulum dan  Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI.
Ibrahim, R. et al. (2002). Kurikulum dan  Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar