Sabtu, 21 Mei 2011

Pragmatik

Analisis Tindak Tutur Komisif dalam Sebuah Pidato Kampanye Calon Anggota Legislatif
Siti Khodijah Nurjanah
0807271


Abstrak
Dalam sebuah pidato kampanye calon anggota legislatif ataupun kampanye politik lainnya, sering disampaikan janji-janji politik, bahkan nazar atau sumpah jika terpilih dalam pemilu. Maka itu, dalam penelitian sederhana ini, akan dianalisis dan dikaji tentang isi pidato yang disampaikan (janji-janji, pernyataan kesanggupan, sumpah, dan ancaman), serta cara dan unsur-unsur dari tindak tutur yang mengikat penutur untuk melakukan apa yang  ia tuturkan, serta  respon yang ditunjukan  oleh masyarakat (responden) setelah menyimak pidato tersebut.
Berdasarkan hasil analisis, video pidato kampanye calon anggota legislatif dari PKS, H. Fahri Hamzah, ditemukan bahwa kalimat komisif tidak tersurat secara langsung, melainkan diimplisitkan melalui bukti-bukti konkret yang disebutkan. Namun berdasarkan hasil dari analisis respon masyarakat (responden) 80% meyakini dan terpengaruh dengan kalimat-kalimat komisif (bukti konkret) yang disampaikan.
Abstract
In a campain speech of legislative candidates or the other political campaigns, often conveyed political promises, even vow or oath if the speaker elected in the general elections. Thus in the simple study, will be analyzed and recited about the contents of the speech (the promises, capability statement, oath, and threats), as well as ways and the other element of the speech acts which bin the speaker to do what he said, and shown by the peoples (respondents) after scrutinizing the speech.
Based on the analysis, campaign  speeches videos legislative candidates from the PKS, as H. Fahri Hamzah, found that the sentences does not express komisif directly, but implied through concerete evidence cited. However, based on the result of the analysis of community responses (respondents) 80%  be convinced and affected by komisif sentences (concrete evidence) cited.
    
Kata Kunci: pidato kampanye, tindak tutur komisif, responden, respon masyarakat, pernyataan kesanggupan.
Pendahuluan
Topik yang saya angkat dalam penelitian ini, adalah tentang Tindak Tutur Calon Anggota Legislatif Dalam Sebuah Pidato Kampanye.  Dengan objek penelitian utama yaitu janji-janji, sumpah/nazar, serta pernyataan kesanggupan yang disampaikan dalam pidato kampanye pemilihan umum tahun 2009, serta kaitannya dengan segala aspek pendukung internal dan eksternal yang mampu memengaruhi persepsi masyararakat (responden).
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat komisifitas dari pidato yang disampaikan dalam meyakinkan janji-janji yang bersangkutan terhadap rakyat (responden), serta kaitannya dengan responsi masyarakat pendengar. Objek penelitian di atas akan dianalisis menggunakan konsep tindak tutur komisif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesiapan seorang calon rakyat dan keterikatan tuturan (komisif) berdasarkan janji-janji, sumpah yang di sampaikan dalam sebuah keoptimisan pidato kampanye.
Dalam penelitian ini, penemuan awal berdasarkan transkrip dan rekaman video pidato Kampanye H. Fahri Hamzah dari Partai Keadilan Sejahtera, di Sumbawa yaitu, tidak adanya janji-janji yang disampaikan secara eksplisit. Dalam pidatonya ia hanya menyampaikan bukti-bukti konkret yang terjadi dan dianggap dapat memengaruhi persepsi masyarakat (responden). Kekomisifan (keterikatan beliau terhadap tuturannya) diimplisitkan secara tidak langsung. Sehingga yang menjadi permasalahan adalah tidak hanya menganalisis setiap jenis kalimat yang disampaikan tetapi menganalisis makna kalimat yang berfungsi mengikat penuturnya untuk melakukan sesuatu (komisif).
Landasan Teori
Dalam penelitian sederhana ini, konsep yang dipilih adalah Analisis Tindak Tutur Komisif, dalam kaitannya dengan pidato yang berisi janji-janji, sumpah, serta pernyataan kesanggupan sebagai sebuah tuturan yang mendorong penutur untuk melakukan apa yang disampaikan ketika beliau terpilih  dalam parlemen. Tindak tutur komisif mengikat penuturnya untuk melaksanakan apa yang disampaikan dalam tuturannya (pidato).
Metodologi
Proses pengumpulan data penelitian ini, diawali dengan studi pustaka buku-buku dan jurnal yang relevan dengan konsep analisis yang digunakan, serta mengakses bahan (video pidato kampanye calon legislatif) dan materi penelitian dari internet. Kemudian, menyeleksi beberapa bahan penelitian yang sesuai, untuk dibuat transkrip naskah pidato kampanye sehingga memudahkan analisis kalimat.
Untuk memperoleh sebuah data yang objektif, bahan penelitian diujikan (ditontonkan) kepada beberapa responden penelitian yang terdiri dari beberapa orang mahasiswa dengan jurusan yang berbeda serta masyarakat yang sedikitnya tahu tentang gambaran politik saat ini. Setelah itu memberikan beberapa pertanyaan pemandu kepada para responden untuk memperoleh data tentang keterpahaman, tingkat pengaruh, serta tingkat komisifitas penutur terhadap pendengarnya. Dan terakhir data disajikan dalam bentuk tabel responsi yang mencantumkan nama, pekerjaan dan tanggapan/respon yang diberikan setelah menonton video pidato kampanye tersebut.
Kesimpulan diambil berdasarkan hasil jawaban dari para responden tentang komisifitas isi dan gaya penyampaian penutur kepada khalayak serta berdasarkan jumlah jenis kalimat komisif yang berupa janji-janji, sumpah/nazar, ancaman serta pernyataan kesanggupan yang terdapat dalam transkrip naskah pidato tersebut.
Deskripsi dan Analisis Data
Seperti yang telah disebutkan di atas, proses pengumpulan data dilakukan dengan tiga tahapan yaitu, studi pustaka sebagai landasan teori dalam pelaksanaan penelitian, membuat transkrip naskah pidato kampanye, dan melakukan uji wawancara terhadap beberapa responden penelitian untuk menguji tingkat komisifitas dari isi dan segala aspek pendukung keyakinan penutur dalam menyampaikan pidato kampanyenya.
Berikut data hasil analisis transkrip naskah pidato.
Transkrip Pidato Kampanye H. Fahri Hamzah, dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Sumbawa
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh
Ashalatu wassalamu ala asrofil anbiya’i walmursalin wa ala alaihi wasohbihi ajmain. Amma ba’du.
PKS!                 3x
 Menang!                                    Pernyataan kesanggupan (optimis)
Semuanya angkat tangan!
PKS                  3x
Menang!                                   Pernyataan kesanggupan (optimis)    


Sambut kemenangan  2x                      Pernyataan kesanggupan (optimis)    
Maju semua 2x
Saudara-saudara sekalian campur-campur bahasa Indonesia dan Sumbawa, bisa bahasa Indonesia juga?
Terlalu jelas beda antara PKS dengan partai lain
Sudah terlalu jelas beda antara PKS dengan partai lain
Betul, tidak?
Betul!!!
Sudah terlihat buktinya
Betul, tidak?                             Pernyataan kesanggupan (bukti)
Betul!!!
Kalau mau lihat contohnya sudah ada di DPR RI sebut saja semua semua partai,,
Hanya satu partai yang tidak ditangkap KPK!
Hanya satu partai yang tidak korupsi!


Partai apa? 2x
PKS! 2x
Bukti yang menyatakan kesanggupan
Tanya KPK, siapa yang membongkar korupsi di DPR?                       
Tanya KPK siapa yang mengembalikan uang sogok?
H. Fahri!!!
PKS!!!


PKS adalah partai yang sungguh-sungguh!
PKS adalah partai perjuangan bukan untuk mengusung orang-orang tertentu untuk mengusung orang-orang tertentu, untuk jadi pejabat yang melupakan rakyatnya, betul?
Betul!!!
                                            Pernyataan yang berisi janji
Alhamdulillah umur partai ini sudah sepuluh tahun, dan sepuluh tahun kita membuktikan kepada bangsa Indonesia, bahkan kepada dunia bahwa partai ini didirikan oleh para pendirinya bukan untuk mengusung nama besar orang-orang tertentu atau nama besar organisasi tertentu. Tapi partai ini adalah gerakan rakyat Indonesia, gerakan rakyat untuk memerdekakan kembali bangsa yang terpuruk oleh bangsanya sendiri. Betul, Tidak?
Betul!!!
Kalau betul kita kasih tepuk tangan kepada Bapak Presiden PKS, bapak Tifatul Sembiring. Beliau datang mungkin sudah satu atau dua minggu belum bertemu dengan keluarga, bertemu dengan kader-kader PKS dari kota satu ke kota yang lain. Beliau belum pulang ke Jakarta. Kemarin dari Bengkulu ke Bali sampai ke kota ini, karena beliau memberikan perhatian khusus kapada Sumbawa. Bahwa di Sumbawa ini PKS harus menang.
Alhamdulilllah masyarakat ini membuktikan bahwa PKS bukan gerakan elit tertentu yang datang bagai pesawat terbang  pribadi, saat kampanye tidak ada yang datang. Betul, tidak?
Betul!!!
Kedua, PKS didirikan sungguh-sungguh oleh mereka yang memiliki kepedulian sepanjang masa. Kepedulian dalam PKS adalah budaya. Kepedulian bukan hura-hura, karena ada kampanye atau pemilu mereka membagi-bagikan sembako. Kepedulian adalah darah dari PKS.
                                                                
Pernyataan kesanggupan (optimis)


Yang datang kesini duluan siapa? PKS
Ada tsunami di Aceh yang datang duluan siapa? PKS
Bahkan kita menyalurkan dana untuk rakyat Palestina yang dijajah oleh zionis Israel.


Ada partai lain yang membela Palestina? Tidak!!
Hanya partai apa? PKS
Pernyataan kesanggupan (bukti)
Kenapa kita membela Palestina? Karena mereka adalah darah daging kita, saudara kita sendiri.
Hidup PKS! Hidup!! 2x
Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
Keterangan: Enam bagian pidato yang berisi pernyataan kesanggupan, dan   iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiterdapat satu bagian (paragraf) yang merupakan pernyataan janji.


Data Hasil  Wawancara Terhadap Responden.
Pertanyaan Pemandu
1.      Setelah anda melihat pidato tersebut, apakah anda yakin dengan kebenaran isi pidato yang disampaikan? Berikan alasan!
2.      Jika anda diposisi sebagai kader Partai Politik tersebut, apakah anda merasa tertarik dan antusias serta percaya terhadap janji-janji yang diberikan? Berikan alasan!
3.      Adakah faktor pendukung eksternal yang memengaruhi anda untuk meyakini penutur adalah pilihan terbaik? Berikan alasan!
4.      Apakah anda menemukan kekurangan dalam isi dan penyampaian pidato kampanye tersebut? Berikan alasan!
5.      Bagaimana respon anda setelah melihat pidato kampanye tersebut?


Hasil Analisis Data (Tabel Responsi)
No
Responden
Pekerjaan
Tanggapan
1.
A
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI
Saya cukup yakin dengan pernyataan-pernyataan yang disampaikan, hanya saja isi pidato terlalu mengagung-agungkan partai, serta ada bagian pidato yang tidak nyambung dengan konteks. Menurut saya pidato kampanye tersebut tidak terlalu menarik, biasa saja, tetapi nilai lebih diperoleh dari gaya berkomunikasi penutur yang sedikitnya menguasai bahasa daerah Sumbawa, sehingga pada bagian awal pidato sapaan yang digunakan menggunakan bahasa daerah Sumbawa yang memicu antusiasme dan perhatian simpatisan partai. Untuk kekurangannya, dari gaya penyampaian yang biasa saja malah terkesan arogan dan menyepelekan partai-partai lain, padahal PKS adalah partai Islam yang seharusnya memiliki ciri khas gaya penyampaian yang santai dan lembut.
2.
B
Mahasiswa Jurusan Akuntansi UPI
Ya, saya yakin dengan fakta-fakta yang disampaikan, karena hal tersebut merupakan bukti nyata dalam pemerintahan kita. Saya merasa terpengaruh dengan isi pidato yang berupa contoh-contoh konkret. Sedangkan faktor pendukung eksternalnya adalah nama besar dari partai politik PKS itu sendiri, karena pada dasarnya pidato yang disampaikan sama saja dengan pidato-pidato kampanye dari partai politik lain, tidak terdapat sebuah penyajian yang khas. Namun dalam pidato ini, H. Fahri Hamzah tidak menawarkan janji-janji melainkan beliau meneyebutkan fakta (bukti) yang benar-benar terjadi.
3.
C
Mahasiswa Jurusan Fisika UPI
Cukup meyakinkan dengan adanya bukti-bukti konkret yang disebutkan, hanya saja ada sebagian contoh yang belum terealisasi di masyarakat, sehingga memengaruhi tingkat keyakinan saya untuk memilih kader tersebut. Kekurangan yang saya lihat adalah gaya penyampaiannya yang terlalu berapi-api dan terkesan berteriak-teriak.
4.
D
Guru SMPN 1 Cililin
Cukup meyakinkan dan terpengaruh terhadap apa yang disampaikan, karena H. Fahri tidak menawarkan janji, tetapi memberikan bukti nyata yang ada. Serta bahasa yang digunakan juga persuasif dan mampu membakar semangat para simpatisan partai.
5.
E
Tokoh Masyarakat yang memiliki jabatan politik di Kab. Bandung.
Tidak, bagi saya pidato tersebut biasa saja, karena untuk sebuah pidato kampanye ada banyak pidato kampanye yang lebih menarik dan memberikan fakta yang lebih konkret. Kader PKS memang tidak terkena kasus korupsi, tetapi untuk sebuah kemajuan daerah kader PKS tidak terlalu memberikan kontribusi, jadi apa yang disampaikan dalam pidato bahwa PKS adalah gerakan kepedulian sepanjang masa itu belum terbukti, hal itu  hanya seperti sebuah ungkapan saja. Jika saya adalah kader PKS mungkin saya akan sedikit percaya, tapi tentunya saya akan lebih menganalisa apakah yang disampaikan dalam pidato tersebut benar-benar terealisasi atau tidak.






Penutup
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis pengelompokan jenis kalimat komisif pada transkrip naskah pidato kampanye H. Fahri Hamzah, dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) serta berdasarkan data hasil wawancara tentang respon/tanggapan responden penelitian maka diperolehlah kesimpulan sebagai berikut;
a.       Pada transkrip naskah pidato tidak terdapat kalimat komisif langsung yang berupa janji-janji ataupun ancaman dan pernyataan kesanggupan, akan tetapi ditemukan pernyataan tentang bukti-bukti konkret yang berfungsi mengikat penutur untuk terus melakukan hal yang telah dilakukan sebelumnya.
b.      Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara responden 80% responden cukup yakin dengan bukti-bukti dan penawaran-penawaran yang disampaikan oleh penutur, hanya saja 80% responden menyatakan kekurangan penutur dalam gaya penyampaian pidato yang terlalu keras dan tidak berkarakter (tidak mencirikan partai Islam).
c.       Tingkat komisifitas dipengaruhi oleh faktor eksternal, yaitu nama besar partai PKS, sehingga memengaruhi 50% keyakinan responden untuk memilih partai tersebut.
Implikasi terhadap Pembelajaran Bahasa
a.       Bagi pembelajaran bahasa, penelitian ini dapat digunakan dalam pembelajaran pidato  (keterampilan berbicara di depan khalayak), tentang bagaimana cara penyampaian dan pembawaan yang baik sehingga dapat mencirikan kepribadian yang baik pula.
b.      Analisis transkrip pada makalah ini dapat digunakan sebagai acuan kerangka penulisan naskah pidato secara umum yang terdiri dari salam pembuka-isi-penutup.
Pustaka Acuan
A.R, Syamsuddin (1992). Studi Wacana Teori-Analisis-Pengajaran. Bandung:Mimbar Pendidikan Bahasa dan Seni FPBS IKIP Bandung.
Senjaya, Sutisna. (2010)  Jurnal Konsep Tindak Tutur. [online]. Tersedia:http//www.sutisna.com/Konsep Tindak Tutur_Sutisna.com.htm [31 Oktober 2010]
Yule, George. Pragmatik. Pustaka pelajar.
Zaman, Saefu. (2011). Tindak Tutur Berdasarkan Tujuannya. [online]. Tersedia:http//saefuzaman.web.id/tindak-tutur-berdasarkan-tujuannya.html [ Januari 2011]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar