Rabu, 11 Mei 2011

Pragmatik

Analisis terhadap Dakwah Ustadz Jeffry Al Buchori Menggunakan Teori Tindak Perlokusi
Adytia Nugraha
0808270
Abstrak
Tindak tutur atau speech act  merupakan unsur pragmatic yang melibatkan penutur dan mitra tutur atau pun penulis dan pembaca. J.L Austin (Tarigan, 1994 : 109) dalam bukunya yang berjudul “How to do things with words” telah mengklasifikasikan tiga jenis tindak tutur, yaitu tindak lokusi (melakukan tindakan untuk menyatakan sesuatu), tindak ilokusi (melakukan suatu tindakan dalam menyatakan sesuatu), dan tindak perlokusi (melakukan sesuatu tindakan dengan mengatakan sesuatu). Berikut merupakan berbagai definisi mengenai teori tindak perlokusi. Tindak perlokusi yaitu hasil atau efek yang ditimbulkan oleh ungkapan itu pada pendengar sesuai dengan situasi dan kondisi pengucapan kalimat (Nababan dalam Lubis, 1999:9). Tuturan ini disebut sebagai The act of affecting someone. Sebuah tuturan yang diutarakan oleh seseorang seringkali mempunyai daya pengaruh (perlocutionary force) atau efek bagi yang mendengarnya. Efek atau daya pengaruh ini dapat secara sengaja atau tidak sengaja dikreasikan oleh penuturnya. Dalam makalah ini, tindak perlokusilah yang menjadi teori untuk menganalisis dakwah Ustadz Jeffry Al-Buchori.
Abstract
Speech act is a pragmatic element that involves speakers and partners or any speech writers and readers. J.L Austin (Tarigan, 1994: 109) in his book entitled "How to do Things with words" has classified three types of speech acts, namely acts lokusi (taking action to declare something), the follow ilokusi (doing an act in saying something), and follow-perlokusi (doing any act by saying something). Here are various definitions of the theory of action perlokusi. Follow perlokusi is the result or effect caused by the expression on the listener in accordance with the circumstances the sentence pronounced (Nababan dalam Lubis, 1999:9). This Utterance is referred to as The act of affecting someone. An utterance is expressed by a person often has power influence (perlocutionary force) or effect for those who hear it. Effect or power of this influence can be intentionally or unintentionally created by speakers. In this paper, the follow perlokusi who became the theory to analyze the propaganda of Ustad Jeffry Al-Buchori.
Kata Kunci: perlokusi, pragmatik, tindak tutur, dakwah, teori.
Pendahuluan
Manusia sebagai makhluk sosial telah dianugerahi bahasa oleh Sang Pencipta untuk berinteraksi dan bersosialisasi demi kelangsungan hidupnya. Bahasa memiliki peranan penting dalam proses sosialisasi yang berfungsi sebagai media komunikasi. Tujuan manusia berkomunikasi yakni untuk menyampaikan pesan satu sama lain melalui lisan maupun tulisan.
Alasan penulis meneliti teori perlokusi yang dikaitkan dengan dakwah Ustadz Jeffry Al-Buchori yakni, ingin mengetahui seberapa jauh pengaruh dakwah beliau terhadap khalayak yang menyimak maupun menyaksikan ceramahnya. Karena dalam setiap penampilan ceramahnya, Uje selalu mengajak dan memberikan pengaruh positif  kepada jemaahnya supaya menjalankan perintah Allah Swt dan menjauhi segala larangan-Nya. Oleh karena itu, hal persuasif serta efek tindak tutur inilah yang akan menjadi kajian penulis.
Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah pragmatic, penulis juga bertujuan ingin memahami teori tindak perlokusi dengan implikasinya guna menambah ilmu dan wawasan kebahasaan.
Landasan Teori
Tindak tutur atau speech act  merupakan unsur pragmatic yang melibatkan penutur dan mitra tutur atau pun penulis dan pembaca. J.L Austin (Tarigan, 1994 : 109) dalam bukunya yang berjudul “How to do things with words” telah mengklasifikasikan tiga jenis tindak tutur, yaitu tindak lokusi (melakukan tindakan untuk menyatakan sesuatu), tindak ilokusi (melakukan suatu tindakan dalam menyatakan sesuatu), dan tindak perlokusi (melakukan sesuatu tindakan dengan mengatakan sesuatu). Pragmatik sebagai ilmu yang menelaah makna sebuah tindak tutur tentunya memiliki peranan penting dalam menganalisis dan memahami maksud serta tujuan penutur.
Dalam makalah ini, teori tindak perlokusilah yang akan menjadi subjek penelitian yang dikaitkan dengan dakwah Ustad Jeffry Al-Buchori sebagai objeknya. Karena perlokusi pada dasarnya merupakan bagian dari tindak tutur terutama secara lisan namun dapat pula dimaknai sebagai tindak tutur dalam tulisan, maka  tindak tutur dapat dianalisis dan ditelaah salah satunya dengan teori tindak perlokusi ini.
Metode Penelitian
Data-data yang telah diperoleh dikumpulkan terlebih dahulu, setelah data sudah mendukung kemudian dianalisis menggunakan teori tindak perlokusi sesuai objek yang ada. Objek tersebut yakni dakwah atau tindak tutur Ustad Jeffry dalam mempengaruhi jamaahnya. Dalam proses analisisnya, saya menulis tiga penggalan percakapan antara Uje dengan khalayak yang hadir sebagai jamaah dalam acara dakwahnya.
Kesimpulan diambil berdasarkan analisis yang menghasilkan fakta serta keterkaitan teori tindak perlokusi sebagai subjek dengan tindak tutur Uje sebagai objeknya.

Deskripsi dan Analisis Data
Deskripsi Data
Menurut Wijana (dalam Setiawan, 2005 : 25) tindak perlokusi adalah tindak tutur yang pengaturannya dimaksud untuk mempengaruhi lawan tutur. Subyakto-Nababan (dalam Setiawan, 2005 : 25) menambahkan definisi mengenai tindak perlokusi, yaitu tindak bahasa yang dilkakukan sebagai akibat atau efek dari suatu ucapan orang lain. Tindak perlokusi yaitu hasil atau efek yang ditimbulkan oleh ungkapan itu pada mitra tutur sesuai dengan situasi dan kondisi pengucapan kalimat (Nababan dalam Lubis, 1999:9). Tuturan ini disebut sebagai The act of affecting someone.
 Sebuah tuturan yang diutarakan oleh seseorang seringkali mempunyai daya pengaruh (perlocutionary force) atau efek bagi yang mendengarnya. Efek atau daya pengaruh ini dapat secara sengaja atau tidak sengaja dikreasikan oleh penuturnya. Tindak tutur yang pengutaraannya dimaksudkan untuk mempengaruhi lawan tutur disebut dengan perlokusi.
Ustad Jeffry Al-Buchori atau yang akrab dipanggil Uje merupakan salah satu Dai kondang di Indonesia. Uje adalah seorang pendakwah atau ustad yang selalu tampil dengan mengemas bahasa dakwahnya dengan bahasa-bahasa anak muda yang relative mudah dicerna. Sehingga ustad Uje pun dikenal sebagai ustad gaul. Dalam acara “U2 – Uje dan Udin”, Uje ditemani Udin sebagai asistennya yang terkadang mampu membuat suasana dakwah dibumbui unsur humor.
Analisis Data
Kita telah mengenal bahwa teori tindak perlokusi merupakan efek yang ditimbulkan dari suatu tuturan atau ungkapan terhadap mitra tutur, atau dengan kata lain teori perlokusi memiliki daya pengaruh atau pun bersifat mengajak dalam implementasinya. Ustadz Jeffry sebagai seorang pendakwah baik secara sadar maupun tidak selalu mengaplikasikan teori tersebut dalam setiap dakwahnya. Tujuannya tiada lain untuk mempengaruhi dan mengajak khalayak untuk memperbaiki dan mendekatkan diri kepada Allah Swt, dengan cara menjalankan perintah-Nya, serta menjauhi segala larangan-Nya. Untuk mengetahui pengaruh dakwahnya, kita bisa melihat langsung respon dan ekspresi jamaah ketika Uje menyampaikan suatu tuturan. Ketika jamaah menerima pernyataanya atau telah terpengaruh, maka salah satu respon konkret yang bisa dilihat adalah jamaah mengangguk-anggukan kepala dengan mimic yang positif. Secara pribadi, penulis pun telah terpengaruh untuk mengaplikasikan tuturan yang disampaikan Uje yang bersumber dari hadis dan sunnah Rasul.
Dalam implementasi dan aplikasinya, Uje mampu mengemas bahasa-bahasa dakwahnya menjadi tindak tutur yang menyenangkan, menarik, dan relative lebih mudah dicerna oleh khalayak sebagai jamaahnya. Oleh karena itu,  Uje banyak disukai dan dikagumi karena dalam setiap dakwahnya tidak bersifat memaksa, ia cenderung lebih menggunakan cara-cara persuasif untuk menyampaikan pesan dan sarannya dalam berdakwah. Jadi artinya, Uje telah menerapkan teori tindak perlokusi dalam dakwahnya. Berikut ini merupakan penggalan ceramah Ustadz Jeffry Al-Buchori:
  1. Uje                  : Kenapa kita disuruh berpuasa?
Jamaah                        : (saling berkomentar dengan berbagai alasan)
Uje                  : Karena kita adalah orang-orang yang beriman, kalau kita merasa beriman insya Allah berpuasa. Ingatlah ciri khas orang yang beriman sami’na wa ato’na bukan samina-mina (lagu soundtrack piala dunia).
  1. Uje                  : Disini ada yang ngerasa orang miskin, gak?
Jamaah                        : Tidak!
Uje                  : Jadi jika kita bicara kaya dan miskin selalu ukurannya adalah urusan harta padahal itu tidak. Bicara kaya, bicara kaya hati. Bicara kaya bicara kaya amal, betul, gak?
Jamaah                        : Betul!
  1. Uje                  : Kita hidup kira-kira atas keinginan siapa?
Jamaah                        : Karena keinginan Allah.
Uje                  : Maka jadilah seperti yang Allah inginkan.
Penutup
Kesimpulan
Analisis tentang teori tindak perlokusi yang dikaitkan dengan dakwah Ustadz Jeffry Al-Buchori merupakan upaya pendalaman dan pemahaman teori tersebut. Dari hasil analisis yang telah dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa Uje telah mengaplikasikan dan mengimplementasikan teori perlokusi dengan dalam setiap acara dakwahnya baik secara langsung maupun tidak. Sehingga jamaah umumnya, serta penulis khususnya telah termotivasi atas efek tuturan dalam dakwahnya.

Implikasi terhadap Pembelajaran Bahasa

            Setelah melakukan analisis terhadap dakwah Ustadz Jeffry Al Buchori melalui teori tindak perlokusi. Penulis menemukan temuan bermanfaat yang bisa menambah wawasan mengenai kebahasaan, khususnya mata kuliah pragmatik sebagai ilmu bahasa yang menelaah tindak tutur beserta maknanya. Kini saya dapat memahami atas teori tindak perlokusi yang berkaitan dengan persuasive dalam tindak tutur.
Pustaka acuan
Harahap, Nurhaida. 2008. Tesis “Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar”. Universitas Sumatera Utara.
Tri Parwanti, Renita. 2007. Skripsi “Tinda Tutur Perlokusi Dalam Wacana Cerita Rakyat Si Kabayan “Memancing Ikan Di Atas Pohon Kelapa”. Universitas Negeri Semarang.
Yule, George. 1996. “Pragmatik”. Oxford University Press.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar